
Data BPS, Tahun 2024 Kemiskinan Menurun, Tapi Pengangguran Meningkat
Corak, LEBONG – Kabupaten Lebong mencatat kemajuan dalam upaya pengentasan kemiskinan, namun di saat yang sama menghadapi tantangan baru dengan meningkatnya angka pengangguran. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebong, Rudi Setiawan, S.ST., MM., berdasarkan data terbaru tahun 2024.
Menurut Rudi, persentase penduduk miskin di Lebong pada tahun 2024 tercatat sebesar 10,45 persen. Angka ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun 2023 yang berada di angka 11,15 persen, dan lebih rendah lagi dibanding tahun 2022 yang sempat mencapai 12,03 persen.
“Penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan kesejahteraan masyarakat, khususnya dilihat dari meningkatnya pengeluaran konsumsi rumah tangga,” jelas Rudi.
Rudi menambahkan bahwa peningkatan daya beli masyarakat, terutama dalam konsumsi makanan, menjadi faktor pendorong utama turunnya tingkat kemiskinan.
Namun, di tengah kabar baik tersebut, BPS juga mencatat kenaikan angka pengangguran di Lebong. Tahun 2024, tingkat pengangguran terbuka naik menjadi 3,16 persen, dari 2,72 persen pada tahun 2023 dan 2,55 persen pada tahun 2022.
“Secara statistik, memang terjadi peningkatan pengangguran. Ini tidak bisa dilepaskan dari dinamika ekonomi global yang turut memengaruhi kondisi lokal, seperti menurunnya daya beli secara umum, yang membuat sebagian masyarakat kehilangan pekerjaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rudi menjelaskan bahwa sebagian besar penduduk Lebong bekerja di sektor pertanian, sehingga perubahan dalam sektor ini sangat mempengaruhi angka pengangguran.
“Mereka yang menganggur biasanya terkonsentrasi di sektor pertanian,” tambahnya.
Meski begitu, Rudi menekankan bahwa persoalan pengangguran tidak bisa hanya dilihat dari jumlah persentasenya, tetapi juga dari sisi produktivitas.
“Semakin besar jam kerja yang dilakukan seseorang, semakin besar pula peluangnya untuk memperoleh penghasilan. Jadi kualitas kerja juga perlu menjadi perhatian,” tutupnya. (Bams)